Jumat, 31 Mei 2013

Merindukan itu_

Aku merasa begitu cepat terhempas melalui lubang wkatu
yang terus saja menuntun menuju hakikat sebenarnya hidup.
Tak menyadari begitu lajunya perputaran waktu
yang tinggal sedikit ini
untuk aku isi dengan sebuah kebaikan.
Ya, hanya untuk amalan
yang kelak akan aku bawa sebagai bekal
di rumah 'masa depan' nanti.
Entahlah, siapa yang bisa menduga kapan dan bagaimana?
Yang ku sadari sekarang
semerbak bulan berkah itu akan menghampiri lagi
menghampiri diri yang haus akan kesejukkan cahayaNya.
Marhabban Ya Ramadhan.
merindukan lagi bulan itu.

Kagak Tahan_end

Begitulah hari-hari yang di lalui Ruri dan Alex, musuh bebuyutannya. pertengkaran mulut sering kali terjadi, entah karena hal kecil selalu saja menuai kontroversi ( Ceile, macam kasus di tv itu tuh :P ). Tapi siapa sangka semua pertengkaran itu membuahkan semacam rasa gitu, memang betul kata pepatah benci beda tipis sama yang namanya cinta,hi.hi.
" Des, si Alex ngga masuk ya?" celetuk Ruri celingak-celinguk depan pintu
" Ciyee, ada yang kangen nih" sahut Desty ngikik
" sapa yang kangen biasa aja kali, cuma yaitu.. sepi  aja kalo ngga berantem sama tuh orang" ujar Ruri beralasan.
" Hahaha, sepi karena orangnya tuh.." makin ngakak aja Desty seraya duduk manis di bangku, karena bel baru aja bunyi.
Selama pelajaran pertama itu, mata Ruri sesekali melirik bangku Alex yang kosong. Katanya tuh cowok lagi sakit, sakit apa ya? trus parah ngga ya? batin Ruri dalam hati.
Hari berikutnya juga Alex ngga masuk, Ruri semakin gimana gitu. Merasa ada yang hilang dia. akhirnya waktu yang di harapkan Ruri datang juga, wali kelas Ruri memutuskan akan menjenguk Alex yang katanya di rawat di rumah sakit. Alhasil, sepulang sekolah teman-teman plus Ruri ngga mau ketinggalan ikut jenguk juga.
Setibanya di rumah sakit,
" Wah, Alex di rawat di sini ya? berarti orang kaya donk ya" celetuk Desty pelan.
" Iya Des" sahut Ruri singkat, dalam hatinya dag-dig-dug duer kayak nunggu pengumuman menang lotre aja, ngga tau kenapa?!
" Selamat siang Alex" sapa wali kelas saat masuk bersama 5 orang dulu, bergantian termasuk Ruri dan Desty
" Selamat siang pak, wah jadi merepotkan segala. di jenguk begini" sahut Alex tersenyum ramah, Ruri heran melihat yang aslinya Alex kalo senyum.
setelah cukup berbasa-basi wali kelas dan Alex, Ruri merasa bingung juga mau ngomong ngga.
" Hei Ruri.." ujar Alex memanggil saat Ruri memutuskan ikut keluar bersama wali kelas dan yang lainnya.
" Ya.." jawab Ruri gugup.
" Apa kabar lo? pasti kangen ya sama gue.he." Alex nyengir lebar.
" Yee, geer banget sih. siapa juga. ngga kali" jawab Ruri bohong.
" Bohong ni, tuh keliatan dari matanya.haha.." Alex makin ngakak.
" Gue kangen tau sama lo" ujar Alex lagi seraya meraih tangan Ruri.
Ruri terdiam sesaat, pandangannya beradu dengan Alex.
" Lo ngga kangen ya sama gue?" ujar Alex lagi.
semakin deras aja aliran darah Ruri, cepet banget kayak air terjun gitu. sampe-sampe memerah mukanya karena malu.
" Kenaaa...." Alex teriak saat ia berhasil menempelkan tisu bekas tepat di tangan Ruri.
" Waaa, Alex..." Ruri balas teriak, untung aja Alex di rawat di ruangan VIP, jadi cuma sendiri aja.
" Perjalanan masih panjang Ruri" ucap Alex mengerlingkan matanya pada Ruri yang siap melemparkan bantal ke muka Alex.
" Ya, serbu..." Ruri melemparkan bantal ke muka Alex tepat mengenai mukanya.
Alex kagak tahan oleh gempuran Ruri, begitu juga dengan pertengkaran yang membuahkan sebuah rasa. entah lah akan menjadi seperti apa nantinya.
Yang jelas, Kagak Tahan.
[END]

Minggu, 12 Mei 2013

curcol minggu kocak

" Yang aqiqah mana om?" tanya cewek berkerudung itu pada teman suaminya yang ngundang.
" Oh ada tuh" jawab laki-laki itu
Dengan pedenya si cewek tadi menenteng sebuah kado kecil untuk yang aqiqah, sang suami ngambil makanan.
Singkatnya, si istri ngobrol sama ortunya sohib suaminya, dan tau apa yang terjadi.
" Sapa yang bilang aqiqahnya anak kecil, mana ada si (nyebut nama teman suaminya) punya anak, nikah aja belum"
" Oh... jadi yang aqiqah si (...) ya bu. astagfirullah!"|
meledaklah tawa yang adadi rumah itu, tak terkecuali istri dan suami itu.
whahahaha....
" Memang abah Salim ni, ngga percaya aku" celetuk laki-laki itu
Suami dan istri itu hanya gelak tertawa, dan semua yang hadirin pada ketawa juga.
Gokill abis deh.
plus tengsin cuy dapetnya. :P

Kagak Tahan_part 4

Alex pelototin Ruri dengan tajam,sampe-sampe tuh mata mau copot kali ya.
Yang di pelototin malah cuek aj, usai lakuin aksi terornya Ruri membuang sapu dengan tega di ujung kelas kebetulan tempat tumpukan sapu sama koloninya berdekatan sama duduknya Alex, pas banget tuh pikir Ruri.
"Heh, lo sapa namanya sih. eh, Ruri. what ever lah sapa. sembarangan buang di bangku gue" Alex mencak-mencak
"Iya, lo panggil gue. ups, sorry. tadi gue ngga sengaja, rupanya jatoh di sana ya" jawab Ruri dengan entengnya dan berpaling menjauh dari Alex.
Sepeninggal Ruri, Alex masih marah saja sambil menggerutu ia terpaksa menyapu juga tuh sampah ke belakang. 'Dasar tuh cewek, nyebelin banget ya. but she's unic' pikir Alex tanpa sengaja tersenyum simpul
Esok harinya, Ruri tampak tergesa-gesa memasuki sekolahnya. Pak satpam hampir aja mau tutup tuh pagar, kalau saja Ruri telat dikit lagi terpaksa nunggu di luar pagar, msns hujsn lsgi.
"Kamu telat ya Ruri, hampir aja bapak mau tutup" celetuk pak satpam saat Ruri berhasil masuk ke dalam pagar
"Iya pak, makasih" Ruri setengah berlari pergi ke kelasnya.
Saat Ruri tepat di depannya, di dengarnya lagi sunyi. 'Astaga, udah ada belum ya pengajar' batin Ruri.
Ruri membuka pelan-pelan pintu kelasnya, sambil mengintip.
" Kenapa Ruri, terlambat" ucap seorang pengajar dari balik pintu hampir bikin Ruri kaget ngga ketulungan
"Hehe, maaf ya pak. saya masuk ya" Ruri memaksa masuk melewati pengajar tadi.

bersambung_

Jumat, 10 Mei 2013

Kagak Tahan_part 3

Seperti biasa Ruri udah nongkrong di kelasnya sebelum bel masuk bunyi. Matanya liar kesana kemari nukan karena apa, ngga ada yang bisa di jailiinnya (dasar..).
'Huh, hari ini Desty ngga turun katanya ada acara keluarga. Duduk sendiri donk gue' desah Ruri dalam hati.
Dalam kelas masih sunyi, mungkin hanya 5-6 orang aja sama Ruri sendiri, maklum anak-anak pada nongkrong dulu di kantin ato parkir entahlah!?.
'Mending gue nyapu aja deh, lagian gue hari ini kan piket hihi' pikir Ruri beranjak ngambil sapu yang teronggok di sudut kelas.
Saat Ruri menyapu dengan senang hati, biasanya ia di minta ogah-ogahan dan kali ini karena tak ada objek kejailiinnya hihi. Sebuah kaki dengan sengaja membawa tanah coklat yang lumayan mengotori lantai yang di sapunya
" Hei, lo liat-liat donk kalo jalan. Ngga liat apa gue nyapu ni" ujar Ruri ketus
" Emangnya gue pikirin apa. Lo kan lagi piket" jawab cowok itu yang ternyata, Alex
" Astaga, pagi-pagi gue harus berurusan sama lo orang ya" sahut Ruri seidkit meradang, kayak kompor yang meletup-letup
Alex malah ngeloyor menjauh dan segera duduk di bangkunya tanpa rasa bersalah.
'Keterlaluan memang ni anak ya' geram Ruri
'Ha, gue ada ide' muncul sebuah ide jailnya
Segera saja di kumpulinnya kotor-kotoran yang tadi sapunya dalam serok, lalu tanpa menoleh di tuangnya ke bawah meja Alex. Gubrakk!! Siap-siap perang saudara di mulai.
Dengan muka yang memerah, Alex berdiri memandang Ruri yang seolah cuek ngga ngeliat tuh sosok dah berdiri di depannya. Siap mengeluarkan semua kata-katanya.

continued_

Kamis, 09 Mei 2013

Kagak Tahan_part 2

"Yah, udah bel" dengus Ruri akhirnya stop merayu Desty
" Des, jangan cuekin gue gitu donk" bisik Ruri
Desty tetap tak bergeming, memandang guru yang udah nongol dari pintu sambil menjinjing sebuah buku gede, busyet tebal amat ya.
" Ok, anak-anak. Buku buku kalian....."
Akhirnya Desty sukses bikin Ruri gundah gulana, bukan karena apa sih. yaitu, karena ngga ngomong-ngomong dengannya sampe bel pulang sekolah.
'Rasain lo, gue jutekin biar kapok' batin Desty kesenangan dalam hati
***
Besoknya, seperti biasa suasana kelas Ruri tampak heboh, maklum pada nyontek peer yang udah ngerjain, toeww.. Tapi tak seperti Ruri yang duduk ngga bisa diem, kayak ada bisul di pantatnya berdiri duduk bediri duduk seperti itu kagak kehitung :P
" Kenapa lo?" tanya Desty tiba-tiba dari depan pintu kelas
Bagai di sambar nenek sihir di pagi hari, Ruri bengong karena ngga nyangka aja. Cukup lama Ruri diam ngga berkedip mandangin sohibnya itu.
"Kenapa? kayak liat setan aja" celetuk Desty sambil nepuk-nepuk pipi Ruri
"Whahahaha....." meledaklah tawa Ruri
" Ya kan, lo ngga tahan kalo ngga tegor gue" ujar Ruri pede
Desty hanya mendengus dan segera menggeser dengan paksa badan Ruri untuk duduk.
" Iya, iya. lo pasti mau nyontek peer gue kan" sahut Desty seraya menyerahkan sebuah buku bersampul rapi
" Thanks ya Desty. gue sayang sama lo" ujar Ruri menyambar buku itu dari tangan Desty
"Hmm" jawab singkat Desty
Saat asyik nyontek peer Desty, sebuah tangan meraih lengan Ruri
"Hei, lo sabar donk Des. sayangku" celetuk Ruri tanpa perhatikan siapa yang menarik lengannya
" Apaan sih lo.." kalimat Desty terpotong
" Jangan tarik-tarik donk"
" Maaf permisi, gue duduk di sini" ujar suara itu
Ruri mendongak siapa yang ngomong tadi, astaga ni cowok cakep juga batin Ruri dalam hati.
" Apa liat-liat gue, minggir sana" ujar cowok itu ketus
"Heh lo sapa, bentak-bentak gue gitu" Ruri sadar dari keterpanaannya tadi
" Gue mau duduk di sini" jawab cowok itu dengan ketus lagi
" Ihhh, gue..."
" Anak, anak mohon perhatiannya sebentar. ibu akan perkenalkan teman baru kalian namanya Alex"
Semua anak-anak pada diam dan perhatiin tuh anak baru, ternyata cowok yang bentak Ruri tadi
" Ini bu, murid barunya. Perlu di ospek tuh bu, biar ngga cari masalah" celetuk Ruri berdiri
Alex yang mendengarnay cuek cuy.
'Memang muka tembok' batin Ruri seraya membanting buku Desty ke meja
" Lo marah-marah aja, jangan banting buku gue juga donk" bisik Desty pelan.
Dan, petualangan baru saja akan di mulai.

continued..

cerpen_Kagak Tahan part 1

"Rurii..."
sebuah teriakan terdengar membahana menggelora di kelas di sebuah sekolah favorit di wilayah itu.
"Ngga kena ngga kena,wekkk" sahut cewek itu yang bernama Ruri, cewek lumayan cakep tapi duilee jaillnya ngga ketulungan, amit-amit jabang bayi deh.
"Awas lo! besok ngga gue kasih contekan peer matik lo" ancam Desty, sohib Ruri sekaligus teman sebangku sekalian tetangganya juga.
"Ngga papa. besok juga lo akhirnya kasih contekannya, kan lo kagak tahan sama rayuan gue.he." celetuk Ruri kepedean
"Kali ini, ngga bakalan. ingat ya" sahut Desty mantap membuat ada keraguan dalam mukanya Ruri, kasian deh lu!
Ruri pun ngedeketin Desty, berharap bisa mencabut ultimatum sohibnya itu.
"Ngapain lo deket-deket" ujar Desty ketus masih ngeliatin buku matiknya
"Yee, jangan sinis gitu donk sama gue. gini-gini kan gue sohib lo" Ruri mencoba menarik rasa kesetiakawanan Desty
Desty tak mengindahkan Ruri yang dari tadi cuap-cuap di sebelahnya, sampe-sampe ia jungkir balik kayak kucing buat merebut hati Desty (ciyeee, emangnya lagi pedekate apa ya :D).
Tiba-tiba sebuah bunyi cukup keras menggema seantero sekolah, membuat para penghuninya pada kelimpungan masuk ke lubang masing-masing

to be continued...

Rabu, 08 Mei 2013

Aku memandang air samudra yang di penuhi insan.
Air biru yang mampu menerbangkan khayalan pikirku,
langit kokoh di atasnya yang mampu memicingkan mata hatiku
untuk selalu bersyukur.
Telah melihat terbentang semesta ini,
telah mengamati alam ini dengan sempurna.
Terima kasih atas karunia ini,
yang terbentuk atas kemurahan Sang Pencipta,
yang tercipta oleh tangan Maha Kokoh Sang Tuhan.
terima kasih ya Allah.

Kamis, 02 Mei 2013

Mereka_

Ketahuilah wahai angin malam,
kalau disini telah bersandar semua yang aku kasihi, MEREKA.
Dengan tawa dan laranya aku disini,
duduk bersama dalam sebuah regukan hangat
sehangat kasih sayang ALLAH pada aku, mereka, kamu, kalian, semua...
Kau perlu pandang wahai langit malam,
kalau bersama mereka hatiku merasa sempurna
sempurna ciptaan ALLAH di semesta alam ini.
Dan kau juga suara malam perlu dengar,
kalau alunan dari mereka
mampu membuatku tepekur rasa syukur.
Karena mereka, aku disini
penuh kasih dan cinta tiada henti sampai maut memisahkan mungkin.
Hanya ALLAH yang tahu, di sepertiga malam ini.
Give's thank you ALLAH, for the moment in my life..

Jumat, 3 Mei 2013_rahma_

Kemilau Cinta Kau_



Cinta dengan alunannya yang suci,
penuh nyanyian surgawi yang tak pernah padam lapuknya oleh zaman.
Ya, seperti pada kau.
Cinta menyentuh raga ini, penuh kehalusan begitu lembut
yang akan terampar pada jiwa yang kosong.
Cinta laksana anggur yang memabukkan jiwa
yang pasti menghanyutkan perasaan selalu.
seperti kau yang selalu membuatku tak mampu berpaling walau sesaat.
Cinta penuh dengan cahayanya yang memancarkan surgawi
seakan membutakan hati dengan kemilaunya yang menjanjikan.
Cinta laksana selendang merah
siap membalut hati yang ingin di penuhi cahaya dan anginnya…
Cinta penuhi hati yang bergejolak ini
yang akan mengisi jiwa hampa,
seperti kau yang menuang setetes demi setetes air kasih pada diri ini.
Untuk kau wahai kekasih.
Dari seorang yang di kasihi

Rabu, 01 Mei 2013

Kisah Inspirasi Sepatu Dahlan

Sepatu..!?!. tiba-tiba teringat saat saya kelulusan SD dan mau menuju SMP ceritanya. Waktu itu abang tertua udah gajian kebetulan saya baru lulus SD denga nilai cukup baik walaupun hanya ranking 3, eitt tapi itu bukan sebuah hadiah lo. jujur saja semenjak bokap udah meninggal sejak saya umur 9 tahun, otomatis yang nanggung semua biaya hidup dari makan ampe sekolah anak-anaknya pun jadi tanggungan abang saya itu. Untuk meminta sepatu baru sama abang waktu itu rasanya saya ngga tega, kasian pikir saya.
Tapi, 2 malam sebelum masuk SMP sepasang sepati hitam baru ngejogrok di samping saya tidur. Kaget donk awalnya. ternyata abang yang beliin. selama 2 hari itu saya bawa terus sampe bawa tidur juga. saking sayangnya saya. Saya masih mengingatnya sampe udah bersuami dan punya anak 2 tahun, akan saya ajarkan pada anak saya tentang bersyukur pada apa yang telah kita miliki sekarang. Tak usah melihat ke atas seterusnya, nanti kita ngga akan belajar donk :-)